Laman

Jumat, 15 April 2011

perpuskreasi RB09

Launching #perpuskreatif

Hello…
Setelah pembangunan selama 2 bulan, akhirnya #pepuskreatif ssudah selesai dibangun dan sudah mulai dipakai untuk adik-adik belajar sejak hari Senin kemaren.
Seneng rasanya lihat adik-adik bisa belajar di tempat yang lebih luas dari biasanya 
.
“Mpok, tadi pagi anak-anak datang dan bingung mau narok tas di mana, karena tempatnya luas. Biasanya untuk duduk aja sempit-sempitan..”

Denger kalimat itu saya terus terang terharu. Apa yang kita semua lakukan untuk mereka ternyata bermanfaat. Semoga adik-adik bisa belajar lebih nyaman dan kedepannya lebih mudah “bermimpi” ya…
Sesuai dengan misi Rumah Belajar 09 yaitu membuat anak Indonesia kreatif dan berani bermimpi dan mau berusaha untuk mewujudkannya.
Untuk mensyukuri berdirinya perpustakaan ini, RB09 mau adain launching kecil-kecilan di hari Minggu 17 April 2011, jam 8-12.
Buat teman-teman yang punya waktu luang, ditunggu kedatangannya yaaa.. Di acara itu, kita bisa nemenin adik-adik nonton film, selanjutnya bisa bimbing adik-adik buat storytelling :)
Tempatnya tepat di Jl. Jati IX No 7 RT 10/09 Kelurahan Sungai Bambu Kecamatan Tanjung Priok
Ini daerah Sunter.. Silahkan kontak saya kalau pengen tanya-tanya lebih detail dan buat konfirmasi kedatangan :)
Kalau mau ajak teman-teman buat datang.. silahkan looohhhh :)
 

How to be volunteer?

Menjadi volunteer akan menyenangkan, bagi kamu yang menyukai anak-anak atau tertarik pada pendidikan anak-anak.
Kamu bisa menjadi bagian dari Rumah belajar 09 untuk bisa bersama-sama berdiskusi mengenai kegiatan alternatif untuk anak-anak. Berdiskusi, sumbang ide akan terus  kita lakukan karena pengetahuan tak akan pernah habis untuk dibahas. Akan selalu ada ilmu baru dan  cara baru untuk mendidik anak-anak agar menjadi kreatif dan mandiri.
Kamu juga bisa menjadi tim pengajar yang akan mengarahkan anak-anak saat berkegiatan. Kegiatan di Rumah Belajar 09 terbagi menjadi dua.
1. Senin-Jumat adalah les pelajaran sekolah. Tentunya kita bisa membantu anak-anak untuk belajar pelajaran sekolah.
2. Sabtu dan atau Minggu adalah kegiatan untuk mendorong anak jadi kreatif. Kita akan membimbing anak-anak untuk melaksanakan kegiatan yang sudah kita buat sebelumnya
Kamu bisa datang pada kegiatan yang mana saja, saat ini tidak ada batasan siapa dan kapan harus datang. #perpuskreatif yang kita bangun adalah “rumah” bagi kita semua.
Jika kamu berminat menjadi bagian dari ChildCanLead, silahkan contact Inanda di inandatiaka[at]gmail.com
 
Progress pembangunan sampai kemarin bisa dilihat pada gambar berikut…

Do’akan pembangunan lancar ya :)
Semoga di awal April anak-anak sudah bisa menikmati perpustakaan kreatif nya. Amin.
(inanda)


 
 

Impian Pendidikan Anak di Belakang Tembok Pabrik


Sudah lebih dari 1 tahun saya tinggal di kawasan itu. Saya mengetahui  bagaiamana kondisi masyarakatnya. Dan yang begitu menarik perhatian saya adalah kebiasaan anak dan remaja di sana. Yang dalam pengamatan saya, gemar bermain di malam hari.
Mereka yang tinggal di  kelurahan ini, sebagian besar berekonomi menengah ke bawah.  Banyak dari mereka, tinggal di rumah-rumah petak kecil, dengan sanitasi yang kurang memadai. Alih-alih mencari hiburan di dalamnya, bisa tidur dengan leluasa saja, itu sudah bagus.  Terkadang rumah kecil, berukuran  5 X 5 harus diisi 7 orang. Artinya ruang gerak  mereka hanya 4 meter kurang.  Bahkan pernah saya temui rumah ukuran 3 X 5 dihuni 7 orang. Ruangannya cuma 2, dapur dan tempat tidur.
Dengan kondisi lingkungan seperti itulah anak-anak tadi  dibesarkan, dan faktor inilah (paling tidak menurut saya) yang membuat mereka senang bermain di malam hari . Tidak ada yang menarik di rumah mereka. Sang orang tua yang sudah lelah bekerja pun, mungkin tak sempat memberikan perhatian kepada anak-anaknya. Apalagi membantu mengerjakan PR dan belajar. Mungkin  bila anak-anak  ada di rumah dianggap mengganggu kenyamanan mereka beristirahat.  Dan bagi saya, ini menjadi faktor kedua.
Saat di luar  mereka lebih senang bermain saja dengan kawan-kawan “senasib”. Lingkungan luar menjadi orang tua mereka.  Mereka juga bergaul dengan kawan-kawan mereka yang tak seusia. Hasil yang sudah saya “nikmati” saat ini adalah kata-kata kotor yang sering keluar dari  bibir imut mereka. “ Tolol lu, Begok lu, Tai’ lu,”. Bahkan kata-kata itu sudah terinternalisasi  pada anak-anak usia 2 tahun. Walau mereka tak tahu persis artinya, namun mereka sudah lancar menirukan.

Lalu Apa yang Bisa Kita Perbuat
Di tengah kondisi seperti itu, ternyata ada yang masih peduli. Mereka adalah Mas Indra dan Mbak Nurhasannah serta keluarganya. Pasangan suami istri ini, merintis sebuah sanggar belajar  di rumah kecilnya yang berada di belakang pabrik mobil . Di sanggar belajar itulah, ternyata sebagian dari anak-anak tadi, mendapatkan wadah belajar. Di sana mereka dibimbing mengerjakan PR dan belajar. Dan bahkan mendapatkan figur pembimbing, yang mungkin sebelumnya sempat hilang. Mas Indra yang juga penggerak Pramuka, juga menanamkan pendidikan etika bagi anak-anak itu. Dan semuanya gratis.
Saat ini sudah ada 86 anak yang tergabung dalam sanggar belajar yang  telah  berdiri sejak beberapa tahun lalu itu. Karena semakin banyaknya anak-anak yang ingin ikut, ruang belajar itu semakin terasa sempit. Mereka pun berinisiatif mendirikan sebuah rumah baca yang lebih luas di sekitar rumahnya. Rumah baca itu rencananya akan digunakan  sebagai tempat belajar alternatif di mana di sana, anak-anak selain bisa mengerjakan PR-nya dengan leluasa, mereka juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan ketrampilan dan pembangunan karakter.  Bahkan mereka bisa melihat  film pendidikan. Saat ini perpustakaan itu dalam tahap pembangunan. Namun masih merangkak prosesnya. Masih butuh sokongan dari kita semua yang peduli terhadap pendidikan anak Indonesia
Kebetulan saya dan bersama beberapa teman yang tergabung dalam  Child Can Lead , mencoba membantu mewujudkan impian tersebut, namun bantuan kami belum seberapa.  Sehingga kami mengajak rekan-rekan sekalian yang peduli terhadap pendidikan anak untuk bergabung dalam mewujudkan impian itu. Banyak peluang bagi rekan-rekan sekalian untuk turut berpartisipasi: kawan-kawan bisa memberikan buku-buku cerita, buku pelajaran, atau komputer yang masih layak pakai. Atau yang saat ini sangat dibutuhkan adalah sokongan dana untuk pembangunan fisik taman bacaan . Apapun Berapa pun yang rekan-rekan berikan semoga bisa memberikan manfaat bagi pembangunan pendidikan di Indonesia. (anto)
 
by mas Anto