Laman

Senin, 23 Januari 2012

Kita Belajar Bukan Untuk Sekolah Melainkan Untuk Kehidupan

“NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS”
(Kita Belajar Bukan Untuk Sekolah Melainkan Untuk Kehidupan)

KURIKULUM
Berikut gambaran garis besar kurikulum yang di pakai di Rumah Belajar 09 :

1.    Bahasa
Kemampuan berbahasa anak dikembangkan berdasarkan metode belajar bahasa utuh (Whole Language) yang dikembangkan oleh para pakar di Amerika Serikat, terdiri dari baca – tulis – bicara – dengar.
Proses belajar berbahasa ditujukan bukan sekedar mengajarkan keterampilan baca tulis, namun lebih jauh ditujukan membangun kemampuan anak untuk mampu menuangkan gagasan, pemikiran juga perasaannya.

2.    Agama
Dalam aspek keagamaan, relasi anak dengan Tuhan dibangun setiap saat dalam kaitannya dengan kegiatan anak belajar sehari – hari, bahkan pada saat anak belajar sains ataupun ketika berproses kreatif.  Relasi dengan Tuhan (apapun agamanya) adalah bagian terpenting dalam proses belajar anak, karena terkait dengan proses pengenalan diri, pencarian jati diri seorang anak.

3.    Proses Kreatif
Bukan keterampilan atau pra – karya, Anak – anak akan betul – betul digali kekayaan kreatifitasnya pada saat mereka menyelesaikan soal – soal matematika, merancang atau saat berpetualang di alam. Kreatifitas bukanlah semata – mata mengenai menggambar atau pra – karya, tetapi adalah kemampuan anak untuk mencipta atau memecahkan masalah.

4.    Budi Pekerti
Selama ini di sekolah formal dikenal dengan mata pelajaran PPKn (dulu PMP), hal mana sebetulnya hanya sebagian kecil saja dari budi pekerti yang bisa dipelajari dari buku cetak, bahkan ketika anak sampai hafal seluruh isi buku sekalipun.
Pemahaman nilai – nilai Budi Pekerti hanya bisa dilakukan lewat pengalaman langsung. Dan ini dapat dilakukan lewat berinteraksi dengan sesama. Lebih jauh dari sekedar Budi Pekerti, proses belajar di Rumah Belajar 09  akan membawa anak dalam sebuah proses pembinaan karakter, dimana karakter positif anak akan digali dan terus dikembangkan.

5.    Sejarah, Studi Sosial
Bidang pengembangan ini dikonsepkan sebagai pengembangan kepekaan dan cara berpikir divergen. Bidang ini juga tidak bisa dihayati dengan cara menghafal, tetapi harus dihayati lewat pengalaman langsung dari anak. Ini akan diterapkan dengan banyak melakukan simulasi dan berkunjung ke tempat – teampat bersejarah, sehingga anak bisa menarik kesimpulan sendiri lewat pengalaman – pengalamannya.

6.    Matematika
Tidak hanya mampu berhitung, yang jauh lebih penting adalah bagaimana anak  bisa memahami konsep – konsep matematika, menganalisa dan menggunakan nalar matematikanya untuk memecahkan masalah. Ini adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk seluruh hidupnya kemudian.
Drilling – latihan untuk menjawab soal akan tetap diberikan dengan dikembangkan lanjut dalam bentuk yang lebih atraktif dan menyenangkan untuk anak.

7.    Sains
Sains (bukan IPA) akan dikenalkan di Rumah Belajar 09, bahkan sejak jenjang pra - sekolah. Karena jenjang usia ini adalah usia dimana rasa ingin tahu anak sangat besar tentang alam lingkungan yang disusun di benak anak. Tujuan utama pembelajaran Sains adalah menumbuhkan sikap ilmiah, dan memberikan keterampilan tentang bagaimana mempelajari, memahami dan mendalami sesuatu.
Berbeda dengan IPA yang selama ini dari kelas 1 SD sampai lulus SMA didominasi hafalan, anak akan diajak bernalar dengan cara banyak mencoba bereksperimentasi dan melakukan pengamatan langsung. Secara bertahap, anak – anak juga akan dikenalkan pada konsep Desain – Teknologi dimana kreatifitas dan nalar anak ditumbuh – kembangkan secara sinergis.

8.    Budaya
Bukan sekedar belajar bahasa daerah, seperti yang selama ini diajarkan di sekolah – sekolah, yang lebih penting adalah mengajak anak untuk dapat mengenali dan mengapresiasi perbedaan dan keberagaman. Didalamnya, anak akan diajak bersentuhan dengan bahasa, karya rupa, musik, cara hidup dan banyak aspek budaya Indonesia yang begitu kaya, dimulai dari hal – hal yang sederhana.


KOMUNITAS ORANG TUA
Partisipasi dan keterlibatan orang tua
Kerja sama, komunikasi terbuka dan saling mendukung antara Rumah Belajar 09 (sekolah) dan orang tua adalah sesuatu yang kami yakini penting dan terutama di dalam proses pendidikan anak.
Sebaik apapun pembelajaran yang mampu diberikan sekolah, tanggung jawab utama proses pendidikan anak tetap berada di tangan orang tua. Sebagian besar waktu anak tetap ada di luar sekolah dan ada di dalam tanggung jawab orang tua dan keluarga.

KLUB DONGENG INTERAKTIF
(Cerita, imajinasi dan berkarya)
Dongeng atau Story Telling adalah salah satu kegiatan yang sangat dibutuhkan dan sangat disukai anak – anak. Dongeng adalah pintu terutama untuk membangun kecintaan anak terhadap dunia buku, yang selanjutnya akan membangun minat baca pada anak – anak, mulai pada usia yang sangat dini.

PROGRAM BERMAIN ATAU BELAJAR, BELAJAR ATAU BERMAIN
Di Program bermain dan belajar, kita akan merancangkan bagi anak sebanyak mungkin pengalaman – pengalaman yang menginspirasi : yang mudah-mudahan terbawa dan tertanam dalam sikapnya sehari-hari.


Ragam Kegiatan
Kegiatan dirancang secara tematik dalam berbagai bidang keterampilan seperti :
a.    membuat karya : imajinatif atau ilmiah [PROSES KREATIF]
b.    pengamatan atau eksprementasi ilmiah sederhana [SAINS]
c.    menuangkan pemikiran dan perasaan dalam bentuk lisan / tulisan [KOMUNIKASI]
d.    merancang dan memecahkan masalah [PROBLEM SOLVING]
e.    bermain peran
f.    dinamika kelompok [GAMES] dan
g.    outing apabila tema sesuai dan teknis pelaksanaan memungkinkan Anak akan dipertemukan dengan variasi media karya yang kaya mulai dari barang bekas, bahan-bahan alam, cat, pinsil warna, pastel / crayon, di atas macam – macam variasi bahan. Demikian juga dengan media belajar yang variatif seperti lego, balok dan puzzle dll. Referensi sebagai pendukung pembelajaran diberikan dalam bentuk buku dan media audio visual seperti VCD dan DVD.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar